Penulis | Hendri Waluyo Lensa dan Sucipto |
Tahun Terbit | 2021 |
Halaman | 90 – 125 |
Unduh | Unduh (.pdf) |
Abstrak
Indonesia memiliki banyak keragaman. Salah satu keragaman yang paling rawan menimbulkan gejolak di masyarakat Indonesia adalah keragaman agama. Beberapa kalangan menawarkan solusi untuk mengatasi masalah tersebut yaitu berupa moderasi beragama. Moderasi beragama adalah sebuah pandangan atau sikap yang selalu berusaha mengedepankan jalan tengah dari dua sikap yang berseberangan atau berlebihan sehingga salah satu dari dua sikap dimaksud tidak mendominasi dalam pikiran seseorang. Adapun nilai-nilai keagamaan yaitu suatu konsep yang mengandung tata aturan dari Allah melalui perantaraan utusan-Nya yang dibenarkan oleh masyarakat karena mengandung sifat kemanusiaan sehingga menjadi identitas umum dan tercermin dalam tingkah laku manusia. Nilai-nilai keagamaan pada penelitian ini mengupas pada cakupan tsawabit dan mutaghayyirat. Penelitian ini berawal dari kegelisahan akademik tentang penerapan konsep moderasi beragama yang tidak dikawal oleh kaidah tsawabit dan mutaghayyirat. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan, dengan membandingkan beberapa contoh kasus dengan kandungan ayat dan hadis. Hasil penelitian menunjukkan dijumpai beberapa impresi negatif dalam penerapan konsep beragama yang melanggar tsawabituddin. Ada beberapa aplikasi dari konsep moderasi beragama yang tidak sejalan dengan nilai-nilai keagamaan, antara lain: inklusif pada ranah teologi, ucapan tahniah pada perayaan hari raya nonmuslim dan menjunjung kearifan lokal yang hyper-tolerance.
Kata Kunci: moderasi beragama; inklusif; tahniah; kearifan lokal; nilai keagamaan