Peran Keluarga dalam Menangkal Radikalisme

Tulisan ini menarasikan pentingnya peran keluarga dalam menangkal Radikalisme. Dalam tataran mikro, radikalisme memang merusak individu, namun tataran makro, Radikalisme bukan hanya memojokkan agama, tetapi juga menghadang tersebarnya agama ini. Oleh karena dampak yang demikian besar, maka radikalisme harus dicegah dari akar-akarnya.  Keluarga merupakan benteng utama dalam membendung radikalisme, maka setiap kaum muslimin harus mempedulikan masing-masing anggota keluarganya. Metode pembahasan dengan mengumpulkan naskah-naskah  dari berbagai tulisan para ulama dana ilmuwan yang melihat bahwa bahaya radikalisme bukan hanya mengancam kehidupan komunitas kecil (keluarga), tetapi akan menghancurkan tatanan bangsa, serta menghambat tersebarnya agama. Tulisan ini ingin menunjukkan bahwa radikalisme bisa dihadang dengan memperkuat ketahanan keluarga. Keluarga yang tertanam dengan baik nilai-nilai agamanya, akan terminimalisir masuknya radikalisme.

  1. Pendahuluan

Dampak radikalisme bukan hanya merusak tatanan keluarga, tetapi menghancurkan dan memporakporandakan negara. Bahkan tersebarnya agama akan terhambat bilamana radikalisme tak terkendali. Tersebarnya agama akan mudah apabila tercipta situasi aman. Sementara radikalisme menciptakan situasi yang mencekam dan menakutkan, sehingga rasa aman terganggu.  

Syariat Islam datang dengan hukum-hukum yang mudah. Semua hukum Islam berpondasi dengan kemudahan hingga Islam disifati dengan agama yang mudah.

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:( بعثت بالحنفية السمحة)

Rasululullah bersabda : Aku diutus dengan agama yang mudah.

Namun faktanya, Islam seringkali dikaitkan dengan berbagai aksi kekerasan. Berbagai label buruk terhadap Islam, seperti Islam radikal, Islam ekstrem, atau Islam intoleran dikarenakan adanya aksi kekerasan dan terorisme.

Keluarga sebagai benteng pertahanan pertama bagi anak usia dini selayaknya diberikan nilai-nilai Islam, sebagai upaya mencegah gerakan radikalisme.

( يأيها الذين ءامنوا قوا أنفسكم وأهليكم نارا )  

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.

Allah memerintahkan dalam ayat ini untuk menjaga keluarga terutama anak-anak mereka dengan mendidik agama dan mengajarkan budi pekerti serta memaksakan mereka untuk menjalankan perintah Allah. Setelah itu Allah mengingatkan mereka dengan neraka agar hambaNya tidak meremehkan perkara ini. 

Sebagai keluarga muslimah, salah satu cara menjaga keluarga dari api neraka adalah dengan mencari tahu petunjuk-petunjuknya di dalam Al-Qur`an.

Dengan latar belakang tersebut, penulis bermaksud untuk melakukan artikel  dengan judul “Peran Keluarga Dalam Menangkal Paham Radikalisme”.

  1. Review  Literatur
  1. Kemitraan Keluarga dalam Menangkal Radikal, Ervi Siti Zahroh Zidni,2018 : Artikel ini menjelaskan kemitraan keluarga menjadi modal utama dalam menangkal radikalisme.
  2. Radikalisme Agama (Analisis Kritis dan Upaya Pencegahannya Melalui Basis Keluarga Sakinah), A. Syafi’ AS,2017 : Artikel ini mendeskripsikan tentang upaya pencegahan radikalisme agama melalui basis keluarga sakinah.
  3. Sosialisasi Menangkal Radikalisme di Kalangan Mahsiswa, Jalwis Jalwis,2021 : Artikel ini berfokus memberikan literasi kepada Mahasiswa beberapa informasi tentang bahaya radikalisme, dan ciri-ciri radikal.

Dari penelusuran jurnal di atas, penulis belum menemukan tema tentang pentingnya peran keluarga dalam menangkal radikalisme dengan menyertai dalil-dalil dari Al-quran, Hadits, dan perkataan-perkataan ulama salaf. Serta bahaya yang dihasilkan dari paham Radikalisme. 

  1.  Pembahasan

Berikut akan dipaparkan pengertian radikalisme, dan pengaruhnya bagi keluarga serta dampak kerusakan yang ditimbulkannya.  

  1. Pengertian Radikalisme

Radikalisme adalah : Kebencian yang muncul dari pribadi seseorang ataupun kelompok dan negara terhadap manusia dalam agamanya atau hartanya atau akalnya dan harga dirinya.

Di antara bentuk Radikalisme adalah : Merusak  lingkungan atau barang-barang mililk umum maupun pribadi. Dan Radikalisme termasuk kerusakan di bumi  yang dilarang oleh syariat.

( ولا تبغ الفساد في الأرض إن الله لا يحب المفسدين )

Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

  1. Pengaruh Rumah dan Keluarga

Islam memberikan perhatian yang besar terhadap urusan keluarga. Sebagaimana Islam menata keluarga dengan hukum-hukum sangat jelas. Di dalamnya dijelaskan adanya tanggung jawab setiap anggota keluarga. 

Orang tua sangat mempengaruhi awal kehidupan anaknya. Dan Nabi telah menunjukkan hal itu dalam haditsnya :

( ما من مولود إلا يولد على الفطرة, فأبواه يهودانه أو ينصرانه أو ينجسانه )                                   

“ Tidaklah suatu bayi kecuali dilahirkan diatas fitrah akan tetapi orang tuanyalah yang membuat anak menjadi Yahudi atau Majusi atau Nasrani”

Maka seorang anak mengambil segala kebaikan di awal kehidupannya baik cara berkomunikasi, adat kebiasaan,dan tata krama dari orang tua mereka. 

Imam Ghazali  Rahimahullah telah menerangkan bagaimana cara mendidik anak sejak kecil dan mengajari mereka adab dan akhlaq anak. Berkata Imam Ghazali Rahimahullah:

“ Ketahuilah bahwasanya metode pengajaran anak adalah hal yang sangat penting dan ditekankan. Anak adalah titipan untuk orang tua. Hati anak bersih ibarat permata yang murni dan berharga yang belum dibentuk dan diukir. Dia menerima apapun yang diukirkan padanya dan menyerap apapun yang ditanamkan padanya. Jika dia dibisakan dan dididik untuk melakukan kebaikan, niscaya dia akan tumbuh menjadi baik dan menjadi orang yang bahagia di dunia dan akherat. Dan setiap orang yang mendidiknya, baik itu orang tua maupun  para pendidiknya yang lain akan turut memeperoleh pahala sebagaiman anak memeperoleh pahala atas amalan kebaikan yang dilakukannya. Sebaliknya, jika dibiasakan dengan keburukan serta diabaikan sebagai hewan ternak, niscaya dia akan menjadi orang celaka dan binasa, serta dosa yang diperbuatnya turut ditanggung oleh orang-orang yang berkewajiban mendidiknya”

Sesungguhnya keluarga apabila menjalankan pendidikan anaknya sesuai dengan Al-Quran dan Sunnah dan petunjuk- petunjuk Ulama Salaf seperti yang diterangkan Imam Ghazali Rahimahullah, maka pendidikan tersebut berpengaruh dahsyat dalam membentuk masyarakat yang kokoh aqidah.

  1. Cara Menangkal Paham Radikalisme Lewat Keluarga.
  2. Mengajarkan Ilmu Syar’i kepada anak sejak dini.

Mempelajari ilmu agama sejak dini sangatlah penting bagi umat Islam, karena generasi inilah yang menjadi penerus bangsanya. Dalam hal ini pun peran orang tua sangatlah penting dalam mendidik anaknya.

 Orang tua harus semangat dan sabar serta ikhlas dan tidak tergesa-gesa dalam menuai hasil pendidikan anaknya. Orang tua harus selalu mencontoh ulama salaf dan kembali kepada meraka dalam mengajar anak karena merekalah pewaris para nabi.

  1. Memperhatikan Keselamatan Anak Dalam Pemikiran-Pemikiran.

Pemahaman dan pemikiran yang selamat itu dibangun diatas pengetahuan yang lurus yang dilahirkan dari agama yang lurus. Jika itu terpenuhi akan melindungi anak dari malapetaka kemaksiatan dan  pola pemikiran sesat. Maka keamanan  itu sangat berkaitan erat dengan iman kepada Allah dan agama ini.

قال تعالى : ( الذين آمنوا ولم يلبسوا إيمانهم بظلم أولئك لهم الأمن وهم مهتدون )

Allah bersabda : “ Orang- orang yang beriman dan tidak mencampuraduk imanya dengan kesyirikan mereka adalah orang yang aman dan mereka orang yang diberi hidayah “

Dan di antara keamanan adalah : keamanan dalam berfikir. Bahkan itulah inti keamanan. Karena suatu Umat dan Peradaban dinilai dari pemikiran-pemikiran anak-anak negerinya bukan tubuh-tubuh mereka. 

Maka orang tua harus berusaha menciptakan keamanan dalam pola berfikir anak dengan pendidikan agama, memilih pergaulan dan sekolah,menyeleksi tontonan dan bacaan serta edukasi sejak dini.

قال ابن القيم رحمه الله تعالى : ( ومن تدبر أحوال العالم وجد أن كل صلاح في الأرض فسببه توحيد الله وعبادته وطاعة رسوله صلى الله عليه وسلم )

Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah berkata : “Dan siapa yang memperhatikan keadaan dunia ini, dia akan mendapati semua kebaikan di bumi karena mentauhidkan Allah dan Beriberibadah hanya kepadanNya semata dan mentaati rasul-Nya”

  1. Konsisten dengan Kelembutan dan Wasatiyyah

Orang tua mengajarkan kepada anak kelembutan Nabi dan ajaran Islam. Mengenalkan kepada anak bahwasahnya Islam mengharamkan kekerasan baik dalam perkataan dan perbuatan. Bahkan Islam mengajarkan kasih sayang. Sebagaimana Allah menggambarkan dalam firman-Nya.

( يريد الله أن يخفف عنكم )

Allah berfirman : “ Allah menginginkan kepada kalian kemudahan “

 ( إذا أراد الله بأهل بيت خيرا أدخل عليهم الرفق )

Nabi berkata : “ Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada keluarga seseorang Allah akan memberikan mereka kelembutan “

Di antara keistimewaan umat Islam yang tidak dimilki umat yang lain adalah berjalan dalam jalur tengah tidak berlebih-lebihan dan juga tidak mengurangi hak. Jalan tengah adalah  jalan yang terbaik dan kokoh dalam setiap masalah.

قال تعالى : ( وكذلك جعلنا كم أمة وسطا لتكونوا شهداء على الناس ويكون الرسول عليكم شهيدا )

Allah berfirman : “ Dan demikian pula Kami menjadikan kamu ( umat islam ) umat pertengahan agar kamu menjadi saksi atas ( perbuatan) manusia dan agar rasul  ( Muhammad ) menjadi saksi  atas perbuatan ( kamu ).”

  1. Sebab –Sebab Anak Terpengaruh Terhadap Paham Radikalisme.

Hubungan yang tidak harmonis di dalam keluarga mengakibatkan lemahnya ikatan keluarga  dan akhirnya berpengaruh buruk terhadap jiwa anak.  Ada sebab-sebab yang mengantarkan anak ke dalam perbuatan maksiat dan radikalisme dan sebab-sebab tersebut muncul karena lingkup keluarga.

  1. Lemahnya peran pendidikan anak dalam menumbuhkan jiwa-jiwa  yang bersih dan menciptakan akhlaq mulia. Serta Tidak adanya komunikasi dan saling paham antara anak dan keluarga.

Keluarga adalah tempat pertama untuk mendidik anak atau pemuda. Jika seorang anak atau pemuda kehilangan manfaat sekolah pertamanya, maka pengikut– pengikut Radikalisme akan menggiring anak sesuai pemikiran-pemikiran mereka.

قال النبي صلى الله عليه وسلم : كلكم راع وكلكم مسؤول عن رعيته

Nabi bersabda : “ Setiap dari kalian adalah pemimpin. Dan setiap kalian akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang dipimpinya” 

  1. Salahnya pendidikan  yang diterapkan oleh orang tua terhadap anaknya. Diantara contohnya yaitu dengan memuji perilaku-perilaku radikalisme di depan anaknya karena orang tua mengira mereka ikhlas dalam beribadah dan berani dalam membela  Islam. 
  2. Kurangnya pengawasan orang tua dan perhatiannya atas berita-berita yang ditangkap anak lewat media tv atau radio tentang paham Radikalisme.

Itu bisa diobati lewat pendidikan yang benar dari lingkup keluarga dan sekolah. Serta memilihkan mereka teman-teman yang baik untuk anak-anak dan selalu memeberi dukungan dan motivasi. 

  1. Kekosongan waktu anak dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat  salah satu penyakit yang bisa menghancurkan baik untuk anak maupun masyarakat. Inilah penyebab tergelincirnya anak ke dalam penyelewengan dan maksiat. 
  1. Bahaya- Bahaya yang Timbul dari Paham Radikalisme.

Radikalisme adalah perkara yang membinasakan. Mengubah dari keamanan menjadi ketakutan dan kebingungan. 

Dan di antara bahaya- bahaya Radikalisme adalah:

  1. Melarikan seseorang dari pemahaman agama yang lurus.

Di antara bahaya Radikalisme adalah : menjadikan manusia lari dari belajar agama yang memiliki toleran.. Karena pengikut- pengikut Radikalisme mengajak terhadap kekerasan dalam segala aspek kehidupan di masyarakat.

  1. Goncangnya keamanan dan kedamaian dan Terbukanya pintu-pintu Kerusakan.

Dan dari bahaya Radikalisme adalah menggoncangkan keamanan negara dan mencabut ketenangan dan menimbulkan ketakutan diantara manusia. Jika Radikaisme menguasai suatu negara maka manusia tidak akan hidup tentram. 

  1. Terhentinya dakwah Islam dan semakin sempit peluang  untuk menciptakan amal-amal kebaikan.

Sesungguhnya kriminal Radikalisme dijadikan oleh orang-orang yang membenci Islam sebagai bahan untuk menghentikan  dakwah Islam dengan kaki-kaki dan kuda-kuda  mereka.  Dan mereka ingin memepersempit munculnya pergerakan-pergerakakn positif dan pembangunan- pembangunan sekolah dan universitas Islam serta pondok-pondok Islam. 

  1. KESIMPULAN
  1. Radikalisme sebagai sebuah paham keagamaan telah merusak tatanan bangsa dan negara tetapi juga menghambat tersebarnya agama. Agama akan tersebar dengan mudah bilamana tercipta rasa aman. Situasi mencekam dan menakutkan merupakan dampak aksi radikalisme 
  2. Keluarga yang tertanam dengan kuat nilai-nilai agamanya, seperti Al-Quran dan Sunnah akan menjadi benteng atas tertanamnya bibit-bibit  radikalisme. Hal ini selaras dengan tujuan datangnya syariat Islam, yakni menciptakan keamanan dan perdamaian. 
  3. Radikalisme bukan hanya membunuh jiwa yang tak bersalah, tetapi menjauhkan manusia dari kesibukan mendalami agama, tolong menolong dalam kebaikan, dan takwa kepada Allah Ta’ala. 

DAFTAR PUSAKA

  1. Al-Quran dan Terjemahnya
  2. Sahih Bukhari, Bukhari, Abu Abdullah Muhammad bin Ismail, Dar Ibnu Rajab, cetakan:1, 1425 H
  3. Sahih Muslim ,Imam Abu Husain Muslim bin Hajjaj bin Muslim Qusyariy Naisaburiy, Dar Ibnu Rajab, cetakan: 1 , 1425 H
  4. Sunan Tirmidzi, Tirmidzi, Muhammad bin Isa Abu Isa,cetakan : 1,1356 H
  5. Sunan Ibnu Majah, Dar Ihya’ Turots Arab, 1395
  6. Sunan Nasai, Hafidz ahmad bin Syuaib bin Ali Nasai,Dar Mesir
  7. Musnad Imam Ahmad bin Hanbal, Dar Muatsasah Risalah, Bairut,cetakan:1, 1421 H
  8. Al- Mumti’ Fil-Qawaid Fiqhiyyah,Muslim bin Muhammad bin Majid Duwasriy,Dar Zidni,cetakan:1,1428 H
  9. Qoul Mufid A’la Kitab Tauhid,Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin.Dar Ibnul Jauzi cetakan:1,1428 H
  10. Nahwa Tsaqofah Islamiyyah Asliyyah, Umar Sulaiman Al- Asyqar, Dar Nafais,cetakan:4, 1414 H
  11. Taysir Karim Ar-Rahman Fi Tafsir Kalam Al- Mannan,Abdur Rahman bin Nasir As- Sa’diy,Dar Majalah Al-Bayan,cetakan:1, 1416 H
  12. Ihya’ Ulum Din , Ghazaliy,Abu Hamid Muhammad bin Muhammad, Dar Ma’rifah Bairut, 1403 H
  13. Majalah Majma’Fiqhiy Islamiy Tabi’ li Rabit  Alam Islamiy, Makkah Mukarromah
  14. Inhirof Fikriy Wa Alaqotuhu Bil Ir-Hab, Ibrahim Hamud
  15. Al- Irhab Wa Al-I’lam, Fahd bin Abdur Rahman Al-Maliki.
  16. Badai’ Fawaid , Ibnul Qayyim, Dar Kitab Arab , Bairut,Libanon.
  17. Taysir Wahhab Fi I’laj Dzahirah Al-Irhab, Abdur Rahman bin Abdul aziz As-Sudais,Dar Madar watan Li Nasyr, Cetakan : 1, 1436 H

Radikalisme Agama (Analisis Kritis dan Upaya Pencegahannya Melalui Basis Keluarga Sakinah), A. Syafi’ AS,2017